Minggu, 15 Mei 2011

Profil Denzipur 5/CMG

DENZIPUR 5 / CMG




      Latar Belakang Terbentuknya Denzipur 5/Cmg

     Pembentukan Satuan Denzipur 5 Kodam XVI/Pattimura diawali adanya rencana strategis Hankam Kodam XV/Pattimura melaksanakan pengembangan dalam tubuh TNI-AD dengan merencanakan pembentukan Detasemen Zeni Tempur 5 Daerah Militer XV/Pattimura. Guna mengantisipasi terhadap tuntutan tugas Zeni pada masa mendatang, maka Pazidam XV/Pattimura dengan suratnya Nomor : R – 016 / 3 / 1970 tanggal 10 Maret 1970, mengajukan permohonan kepada Pangdam XV/Pattimura tentang perlu dibentuknya Satuan Zeni dalam bentuk Detasemen Zeni Tempur ( Denzipur ) pada Organisasi Kodam XV/Pattimura. Pembentukan pertama Satuan Denzipur 5 beranggotakan 67 orang anggota Satgas Zidam XV/Pattimura yang dipimpin oleh Letda Czi Sumarno Nrp. 38474. Saran Pazidam XV/Pattimura oleh Pangdam dilanjutkan ke Kasad. Melalui radiogram Nomor : T 319/1970 TWP 03101200 kemudian Kasad menyampaikan persetujuannya tentang dibentuknya Satuan Denzipur 5 dalam organisasi Kodam XV/Pattimura. Guna memperkuat persetujuannya, Kasad mengeluarkan Keputusan 2 Kasad Nomor : Kep / 106 / 3 /1970 tanggal 16 Maret 1970 memutuskan bahwa Satuan Denzipur 5 merupakan satuan organik secara taktis dan administratif di bawah kendali Kodam XV/Pattimura.

      Prakarsa

      Pembentukan Satuan Denzipur 5 diprakarsai oleh Pazidam XV/Pattimura dan diawali dengan pembentukan Satuan Tugas Zidam XV/Pattimura atas nama Letda Czi Soemarno Nrp. 38474 beserta 67 orang

      Pembentukan

      Satuan Denzipur 5 terbentuk berdasarkan :

     a. Radiogram Kasad Nomor : T / 319 / 1970 TWP 03101200 tentang persetujuan Kasad mengenai pengorganisasian Denzipur 3 kepada Kodam V/Jaya dan Denzipur 5 kepada Kodam XV/Pattimura.
     b. Surat Keputusan Kasad Nomor : Kep / 106 / 3 / 1970 tanggal 16 Maret 1970 tentang pengorganik adminstratif Denzipur 3 kepada Kodam V/Jaya dan Denzipur 5 kepada Kodam XV/Pattimura.

     c. Berdasarkan Surat Keputusan Pangdam XV/Pattimura Nomor : Kep / 054 / B / 5 / 1970 tanggal 12 Mei 1970 membubarkan Satuan Tugas Zidam XV/Pattimura dan pembentukan Denzipur 5 Kodam XV/Pattimura dengan anggota ex Satgas Zidam XV/Pattimura sebagai realisasi dari Skep Kasad Nomor : Kep / 106 / 3/ 1970 tanggal 12 Mei 1970 selanjutnya diperingati sebagai hari jadi Denzipur 5

     d. Dalam Renstra -1 tahun 1974-1978 Denzipur 5 mengalami reorganisasi berdasarkan TOP Denzipur Tahun 1974 sesuai Skep Kasad Nomor : Skep / 60 / 1 / 1974 tanggal 23 Januari 1974 kemudian dalam pelaksanaannya mengalami penyempurnaan berdasarkan :
1) Skep Kasad Nomor : Skep / 1515 / XII / 1976 tanggal 24 Desember 1976.
2) Skep Kasad Nomor : Skep / 1515 a / XII / 1976 tanggal 11 Juli 1978.
3) Skep Kasad Nomor : Skep / Coa / X / 1974 tanggal 11 Juli 1978

      e. Berdasarkan Surat Perintah Kasad Nomor : Sprin / 131 / II / 1985 tanggal 12 Pebruari 1985 Denzipur 5 merupakan suatu Organisasi TOP dari kecabangan Zeni TNI-AD yang taktis dan administrasi di bawah Kodam VIII/trikora sesuai Surat Perintah Pangdam XV/Pattimura Nomor : Sprin / 361 / III 1985 tanggal 18 Maret 1985 tentang alih status Komando pengendalian.

      f. Berdasarkan Keputusan Kasad Nomor : Skep / 59 / V / 1986 tanggal 15 Mei 1986 mengalami penyempurnaan organisasi TOP Denzipur 5 tahun 1986 sesuai Skep Pangdam VIII/trikora Nomor : Skep / 75 / XI/ 1986 tanggal 10 Nopember 1986 tentang pengesahan berlakunya TOP Denzipur dengan kekuatan 244 Orang. g. Berdasarkan Keputusan Kasad Nomor : Kep / 4 / II / 2003 tanggal 4 pebruari 2003 tentang Organisasi dan Tugas Detasemen Zeni Tempur yang terdiri atas 1 Markas Detasemen dan 7 peleton yaitu, Peleton Markas, Peleton Harpal, Peleton Bantuan, peleton Jihandak dan Tiga Peleton Zipur yang terdiri dari 255 Orang.

Sabtu, 23 April 2011

Mayjend TNI Suharsono ( Pangdam XVI/Pattimura ) Pimpin Pemusnahan Senjat Api Hasil sitaan



PANGDAM XVI/PATTIMURA BERI PENGARAHAN KEPADA PRAJURIT DAN PNS MAKODAM XVI/PATTIMURA
Oleh : Pendam 16/pattimura

18-Apr-2011, 12:14:08WIB

   
Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Suharsono, S.IP., melaksanakan kegiatan Pengarahan kepada Prajurit dan PNS Makodam Pattimura, bertempat di Aula Kodam, Jumat (15/4).

Dalam pengarahannya Pangdam XVI/Pattimura menegaskan, “Kita semua prajurit adalah tokoh dan panutan yang punya jiwa kepemimpinan yang tinggi baik di lingkungan militer maupun lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar, junjung tinggi Netralitas TNI, bersih dari pelanggaran dan kendalikan diri dengan menegakkan disiplin dan aturan yang berlaku di lingkungan militer, hindari perselisihan dan pertikaian baik sesama anggota TNI, Polri dan masyarakat”. Pangdam menekankan kepada para Perwira khususnya bahwa sebagai pemimpin harus mampu menjadi pengawas dan pengendali anggota bawahannya serta harus efektif dalam bertindak dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan militer satuannya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, para Wakil Asisten Kodam, Kapendam, Kasandidam, Kajasdam, Kainfolahtadam dan para anggota TNI serta PNS Makodam. (Pendam 16/Dispenad).

Jumat, 22 April 2011

Sejarah Dan Tugas TNI-AD

Sejarah Dan Tugas Pokok Zeni Tempur TNI-AD

Maaf Para Agan2 dan Para Sista2 Sekalian, Ane Masih Nubie Mohon Petunjuknya dan Kerjasamanya. Disini saya ingin memperkenalkan Sejarah Singkat Tentang Zeni Tempur TNI-AD itu Gimana Sih? Biar Para Agan2 dan Sista2 sekalian mengenalnya Tentang Tugas Pokok dan Visi Misi Zeni Ini. Agar Zeni bisa terus memperjuangkan Negara NKRI kita yang Tercinta.







VISI DAN MISI
1. Visi. Zeni Angkatan Darat yang profesional.
2. Misi .
a. Mewujudkan organisasi Zeni yang solid sehingga mampu menjawab tuntutan tugas.

b. Mewujudkan personel Zeni yang profesional sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan.

c. Mewujudkan kesiapan materiil Zeni yang adaptif terhadap perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga memiliki kesiapan yang optimal.

d. Mewujudkan kesiapan peranti lunak yang mampu mendukung tugas-tugas yang dihadapi.

e. Mewujudkan kesiapan pangkalan sehingga dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan untuk prajurit TNI AD.

f. Mewujudkan kemampuan fungsi teknis militer kecabangan Zeni melalui pendidikan dan latihan sehingga mampu memberikan bantuan Zeni secara optimal.

g. Mewujudkan gelar satuan Zeni AD yang proporsional sehingga memiliki daya tangkal yang optimal baik sebagai kekuatan terpusat, kekuatan kewilayahan dan kekuatan pendukung. 

SEJARAH
1. Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan babak baru bagi perjuangan bangsa Indonesia . Dengan Proklamasi ini segenap bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat.
2. Selaras dengan tanggung jawab yang dibebankan kepada bangsa dan negara , maka pada tanggal 22 Agustus 1945 dibentuklah suatu wada rakyat pejuang dengan sebutan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Lembaga ini bukan merupakan suatu Tentara Kebangsaan melainkan bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP).
3. Sementara pemerintah secara formal mengesahkan berdirinya BKR, rakyat pejuang secara spontan membentuk kelompok berupa lascar. Diantara beberapa lascar memiliki unsure Zeni antara lain : Laskar Jawatan Kereta Api, Laskar Buruh, Laskar Minyak dan sebagainya.
Mengingat ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia makin lama makin meningkat dan juga sesuai saran dari bapak Oerip Soemohardjo yang menyatakan bahwa “ Aneh suatu negara tanpa Tentara “ maka pada tanggal 5 Oktober 1945 pemerintah mengeluarkan maklumat tentang pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
4. Pada kesempatan ini sebagian Laskar masuk kedalam wadah TKR dan sebagian masih tetap mempertahnkan statusnya semula. Beberapa hari setelah maklumat 5 Oktober 1945, pemerintah mengumumkan komposisi personil pimpinan TKR. Soepriyadi diangkat sebagai pimpinan tertinggi TKR dan Oerip Soemohardjo sebagai Kepala Staf Umum dengan pangkat Letnan Jenderal. Mula-mula Kepala Staf Umum menyusun organisasi Markas tertinggi TKR dan Markas Besar Umum di Yogyakarta, sesudah itu disusun divisi-divisi. Pembentukan TKR 1945, di Jawa Timur diikuti pula dengan pembentukan pasukan Teknik Gajah Mada yang dipimpin oleh Letkol Hasanudin. Pimpinan TKR Jawa Timur menugaskan Ir. Nowo Membentuk Dinas Genie. Pada saat yang bersamaan Soeratin seorang pegawai Osamu 1602 Buntai Kairibu Syucoku di Surabaya mengambil alih Buntai tersebut kemudian atas hasil perundingan antara Jepang dan pimpinan TKR, Buntai diserahkan kepada TKR pada tanggal 10 Oktober 1945.
5. Pada tanggal 15 Oktober 1945 Jenderal Dr. Mustopo selaku mewakili Menhan RI mengangkat Ir. Nowo dan Soeratin sebagai Komandan dan Wakil Komandan Genie, tanggal 15 Oktober inilah yang ditetapkan sebagai Hari Jadi Zeni TNI AD.




1. Arti dan Makna
Benteng Purbamelambangkan teknik konstruksi yang bersifat kokoh dan kuat serta abadi tak lekang oleh panas tak lapuk oleh hujan.
Dalam bentuk dilukiskan hari lahir Korps Zeni AD tanggal 15 Oktober 1945 dilukiskan dengan bata yang terdapat pada benteng purba


* Lubang pintu diperkuat 15 bata
* Pintu gerbang terdiri dari 10 panel
* Benteng yang terdiri dari 45 bata.


Tanda ganco dan sekop mempunyai makna bahwa awal kegiatan korps Zeni di dalam melaksanakan tugasnya hanya dilandasi dengan kesederhanaan alat. Sekop melukiskan bahwa korps Zeni mempunyai tugas-tugas membangun sedangkan ganco melukiskan alat penghancur.


Bintang bersudut lima melambangkan Pancasila sebagai dasar pedoman hidup bangsa Indonesia yang harus dijunjung tinggi, diamalkan dan diamankan oleh setiap warga negara.


Padi berjumlah 17 butir dan kapas 8 buah melambangkan bahwa tugas-tugas korps Zeni AD dilandasi dengan semangat Proklamasi 17-8-1945 dan berusaha dengans segala kemampuan membangun diri, penuh keyakinan akan kejayaan korps Zeni di hari depan.


Pita merupakan pengikat Sumpah Prajurit Zeni AD baik terhadap korpsnya maupun terhadap tugasnya.


2. Motto
Merupakan motto perjuangan korps Zeni TNI AD bernama ” YUDHA KARYA SATYA BHAKTI ” yang bermaksud :


YUDHA berarti : tempur atau perang


KARYA berarti : kerja atau pembangunan


SATYA berarti : setia


BHAKTI berarti : bakti pengabdian


Arti Keseluruhan : mengabdi dengan kesetiaan kepada tugas perang maupun pembangunan. ”ZENI BAIK UNTUK TEMPUR DAN BAIK UNTUK PEMBANGUNAN ”.




Quote:
PENUGASAN SATUAN ZENI


1. Periode 1945—1950


* Ikut berperan dalam pertempuran-pertempuran saat merebut kemerdekaan RI.
* Mempertahankan Proklamasi 17 Agustus saat Agresi Belanda I dan II.
* Penumpasan pemberontakan PKI di Madiun Tahun 1948.


2. Periode 1951—1960


* Penumpasan pemberontakan APRA, ANDI AZIS , RMS, DI/TII dan PRRI/PERMESTA.
* Tugas Internasional antara lain Kontingen Garuda I, II dan III.


3. Periode 1961—1970


* Ops Trikora dan Dwikora
* Ops Penumpasan G 30 S/ PKI.


4. Periode 1971—1980


* Ops Seroja di Timor-Timur.
* Tugas Internasional antara lain Kontingen Garuda V ke Vietnam .
* Tugas Internasional antara lain Kontingen Garuda VI ke Timur Tengah.
* Tugas Internasional antara lain Kontingen Garuda VII ke Vietnam .
* Tugas Internasional antara lain Kontingen Garuda VIII ke Timur Tengah.
* Tugas Internasional antara lain Kontingen Garuda XII ke Kamboja.
* Tugas Internasional antara lain Kontingen Garuda XIV ke Bosnia Slovenia.


5. Periode 1981—1990


* Penumpasan sisa-sisa GPK OPM di Irian Jaya.
* Pengamanan peristiwa Maleri.
* Ops Seroja di Timor-Timur.


6. Periode 1991—2000


* Ops Satgas Pamwil di Aceh dan Maluku.
* Ops Satgas Banmin di Aceh, Maluku dan NTT.
* Ops Penugasan Tim Jihandak ke Aceh.
* Ops Pam perbatasan NTT.


7. Periode 2001 — Sekarang


* Ops Penugasan Pamwil di Maluku dan Irian Jaya.
* Ops Bhakti TNI ke Aceh.
* Ops Penugasan Pamtas NTT— Timor Lorosae.
* Ops Satgas Banmin di Aceh.
* Ops Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX—A untuk OPP Monuc Kongo




Quote:
TUGAS POKOK DAN FUNGSI ZENI ANGKATAN DARAT.


• Tugas Pokok Zeni AD . Zeni Angkatan Darat bertugas pokok memberikan bantuan Zeni dengan menyelenggarakan konstruksi dan destruksi guna memperbesar daya gerak sendiri, memperkecil daya gerak musuh dan Nubika pasif serta mempertahankan keberadaan satuan yang dibantu dalam rangka mendukung tercapainya tugas-tugas TNI AD.


b. Fungsi Zeni AD. Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut di atas, Zeni menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut :


1) Konstruksi. Menyelenggarakan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang berkaitan dengan pembuatan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan militer berupa konstruksi tempur dan konstruksi non tempur maupun bangunan non militer.


2) Destruksi. Menyelenggarakan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang berkaitan dengan penghancuran berbagai jenis konstruksi dan rintangan sehingga menguntungkan satuan sendiri dan merugikan satuan lawan.


3) Lidikzi. Menyelenggarakan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan berkaitan dengan penyediaan data-data teknis Zeni beraspek militer meliputi cuaca, medan dan musuh yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas operasi.


4) Samaran. Menyelenggarakan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan untuk menyembunyikan diri dari penglihatan, pandangan dan deteksi musuh terhadap konstruksi sendiri dengan jalan penyesuaian diri terhadap lingkungan alam sekitarnya, pengelabuan dan penipuan serta perubahan bentuk atau pembuatan konstruksi tiruan.


5) Rintangan. Menyelenggarakan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan untuk menghambat, menghentikan gerak maju musuh serta menyalurkan ke daerah penghancuran sesuai yang dikehendaki dengan menggunakan rintangan buatan secara berdiri sendiri atau dipadukan dengan rintangan alam.


6) Penyeberangan. Menyelenggarakan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan untuk memperlancar gerakan pasukan kawan dengan menggunakan berbagai macam alat peralatan penyeberangan standar maupun non standar untuk mengatasi rintangan sungai, rawa dan jurang.


7) Perbekalan Air dan Listrik. Menyelenggarakan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan dan penyediaan titik-titik sumber air serta penyediaan tenaga listrik guna kepentingan pasukan sendiri.


8) Jihandak. Menyelenggarakan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang berkaitan dengan pengamanan, pelucutan dan penghancuran bahan peledak yang dapat mengancam keselamatan personel, materiil, sarana dan prasarana satuan sendiri maupun satuan yang dibantu.


9) Nubika Pasif. Menyelenggarakan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan perlindungan dan pengamanan personel, materiil, sarana dan prasarana satuan sendiri maupun satuan yang dibantu terhadap ancaman dan bahaya nuklir, biologi dan kimia.



Sumber



Semoga NKRI Indonesia Tetap Jaya

pemerintah-kirim-tni-ke-haiti